Industri fintech Peer-to-Peer (P2P) lending pada bulan Agustus 2024 mencatatkan kenaikan laba bulanan sebesar Rp656,80 miliar. Tren ini juga terjadi di Kredit Pintar, yang berhasil mencatat pertumbuhan laba dua digit setiap bulannya. Direktur Bisnis & Operasional PT Kredit Pintar Indonesia, Kokko Cattaka, mengungkapkan bahwa laba perusahaan meningkat sekitar 18% dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Kokko, faktor internal dan eksternal turut berkontribusi terhadap pertumbuhan laba industri P2P lending. Stimulus eksternal seperti situasi ekonomi yang membaik pasca pemilu turut mendukung pertumbuhan laba. Sementara dari sisi internal, industri P2P lending melakukan ekspansi pasar dan efisiensi yang baik.
Bagi Kredit Pintar, proses mitigasi risiko yang efektif menjadi kunci utama dalam meningkatkan laba secara signifikan. Perusahaan fokus memilih nasabah yang lebih baik serta menjaga stabilitas portofolio pinjaman agar lebih sehat dan berkelanjutan. Selain itu, kenaikan laba juga didapat dari repeat customer yang loyal dan memiliki tingkat gagal bayar yang rendah.
Menurut laman resmi Kredit Pintar, total pinjaman yang telah disalurkan mencapai Rp48,5 triliun hingga September 2024. Sejak awal tahun, perusahaan telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp6,5 triliun dengan outstanding pinjaman sebesar Rp2,4 triliun. Tingkat kelancaran bayar di bawah 90 hari (TKB90) mencapai 100%.
Dengan strategi yang tepat dan fokus pada mitigasi risiko, Kredit Pintar berhasil mencatat pertumbuhan laba yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.