Badan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah mengungkapkan bahwa lima investor asing tengah melirik proyek ibu kota negara tersebut. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa kelima investor berasal dari 5 negara yang berbeda, yaitu Jepang, Tiongkok, Korea, Rusia, dan Australia. Meskipun begitu, belum ada kepastian mengenai waktu investasi tersebut akan terealisasi di IKN.
Agung menyatakan, “Nanti tunggu tanggal mainnya kalau siapa aja. Tapi, negara-negaranya ya ada Jepang, Tiongkok, Korea, Rusia, ada Australia.” Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa kelima calon investor tersebut telah bertemu dengan Plt. Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, untuk membahas rencana investasi yang dimaksud dan menandatangani Letter of Intent (LOI) atau pernyataan minat investasi.
“Semuanya sudah ditandatangani, mereka sudah mengkonfirmasi minatnya. Karena kita telah menawarkan lahan di sini kepada mereka dan mereka telah mengkonfirmasi minatnya. Sekarang tinggal menunggu waktu pelaksanaannya,” tambahnya. Agung juga menegaskan bahwa masih diperlukan tahapan-tahapan seleksi sebelum investasi tersebut dapat direalisasikan di IKN, mulai dari penandatanganan perjanjian kerjasama hingga seremonial groundbreaking sebagai tanda dimulainya konstruksi.
Sebelumnya, Basuki Hadimuljono juga menyebutkan bahwa investor asing dari Jepang dan China siap masuk ke IKN untuk menggarap sektor properti, seperti perumahan dan hotel. “Saat ini kami sedang berusaha mempercepat prosesnya, ada 2 calon investor dari luar negeri, yaitu China dan Jepang. Mereka tertarik untuk berinvestasi di sektor perumahan, hotel, dan kantor,” ujar Basuki.
Basuki juga menjelaskan bahwa hingga saat ini telah ada 472 Letter of Intent (LOI) dari para pelaku usaha yang diterima oleh OIKN. Namun, sebagian besar dari mereka hanya menawarkan jasa konsultan, kontraktor, atau supplier. “Dari 472 LOI tersebut, hanya sekitar separuhnya yang layak disebut sebagai investor potensial, sisanya adalah kontraktor, konsultan, atau supplier,” kata Basuki.
Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan bahwa dari 220 calon investor yang dianggap potensial di IKN, hanya sekitar 60 pelaku usaha yang saat ini sedang dalam proses untuk merealisasikan investasinya. “Dari 220 LOI yang telah kami evaluasi sebelumnya, ada 45 yang sudah melakukan groundbreaking, dan saat ini sedang dalam proses evaluasi sekitar 60-an pelaku usaha, ini yang sedang kami percepat,” jelas Basuki.
Dengan adanya minat investasi dari lima investor asing yang berasal dari berbagai negara, diharapkan proyek pembangunan ibu kota negara dapat terus berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Semoga kerjasama antara OIKN dan para investor dapat terwujud dengan baik dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.