Sebanyak 600 mahasiswa angkatan 2023 dan 2024 dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Surabaya (FPsi Unesa) baru saja mengikuti terapi Butterfly Hug secara serentak. Terapi masal yang diberi judul ‘Edukasi Terapi Self Butterfly Hug’ ini berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) karena melibatkan jumlah mahasiswa terbanyak dalam sejarah. Selama sesi terapi, para mahasiswa, pimpinan, dan civitas kampus terlihat terharu dan bahkan ada yang meneteskan air mata.
Dekan FPsi Unesa, Diana Rahmasari, menjelaskan bahwa kegiatan terapi Butterfly Hug ini merupakan bentuk komitmen lembaga terhadap kesehatan mental mahasiswa. Menurutnya, masalah kesehatan mental menjadi tantangan besar bagi generasi muda saat ini, terutama dengan peningkatan kasus stres dan depresi dalam beberapa tahun terakhir. Muri mencatat terapi ‘memeluk diri’ sebagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan mental sebagai rekor di Indonesia.
Tekanan hidup dan perubahan sosial yang cepat turut berkontribusi pada tingginya tingkat stres di kalangan mahasiswa. Diana menegaskan pentingnya edukasi kesejahteraan mental dalam menjaga keseimbangan emosi dan menemukan kebahagiaan dalam diri. Melalui terapi Butterfly Hug, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa, Madlazim, menyoroti pentingnya perhatian pada kesehatan mental sebagai bagian dari kesejahteraan hidup dan pencapaian prestasi akademik. Ia menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan jasmani. Andre Purwandono dari Muri juga menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan melakukan terapi sederhana seperti Butterfly Hug sebagai bentuk kepedulian.
Beberapa mahasiswa yang mengikuti terapi ini juga berbagi pengalaman mereka. Misalnya, Wisnu Putra Airlangga, mahasiswa S1 Psikologi angkatan 2023, merasa terbantu dalam menghargai diri sendiri dan memahami batasan diri setelah mengikuti terapi tersebut. Bagi Wisnu, terapi ini membantunya untuk lebih menghormati diri sendiri dan belajar menerima kelemahan serta potensi yang dimiliki.
Peresmian Landmark Fakultas Psikologi dan Quality Center of Life juga dilakukan bersamaan dengan pemecahan rekor Muri ini. Hal ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesehatan mental civitas Unesa. Dengan adanya pusat konsultasi kesehatan mental, diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi mahasiswa dalam menjaga kesejahteraan mental mereka.
Melalui terapi Butterfly Hug dan upaya-upaya lainnya, diharapkan mahasiswa semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan menghargai diri sendiri. Semua pihak diharapkan dapat bersama-sama membangun generasi yang sehat mental demi mencapai tujuan Indonesia pada tahun 2045.