Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Provinsi Aceh, Marlina, mendorong agar lembaga pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja setelah menyelesaikan pendidikannya.
Hal ini disampaikan Marlina saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) kemitraan dan penyelarasan antara Balai Besar Pengembangan Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Menengah Kejuruan (BBPPMPV BBL) dengan dunia usaha dan industri (DUDI) yang digelar di Hotel Grand Zuri, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 17-19 November 2024.
Rakor tersebut dibuka oleh Ketua BBPPMPV BBL, Drs. Rasoki Lubis, MPd, dan dihadiri oleh perwakilan dari tujuh provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Sebelum rakor ini, Apersi Aceh telah menjalin kerja sama dengan SMKN 2 Banda Aceh lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada 31 Juli 2024. “Kami memberi kesempatan kepada siswa-siswi SMKN 2 untuk belajar langsung di lapangan sesuai dengan jurusan mereka. Kami juga berkomitmen untuk membina dan mendidik mereka agar siap menghadapi dunia kerja,” kata Marlina.
Selain itu, Apersi Aceh juga berencana memberikan edukasi yang lebih mendalam kepada para siswa. Beberapa bidang yang akan dibahas antara lain pelatihan di bidang konstruksi, pemasaran, standar pembangunan subsidi dan komersial, pengawasan lapangan, administrasi KPR, serta penerapan kerja tim dan strategi pemasaran.
“Kami juga siap menjadi guru tamu di SMKN 2 Banda Aceh dan sekolah-sekolah lain yang sudah menandatangani MoU dengan kami,” tambah Marlina.
Menurutnya, kehadiran Apersi Aceh dalam rakor ini bukan hanya untuk mempererat hubungan dengan dunia pendidikan vokasi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai industri lainnya. “Sinergi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Aceh dan mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja global,” harap Marlina.