Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof. Atip Latipulhayat, menyoroti pentingnya pendekatan joyfull learning dalam proses belajar. Menurutnya, pelajaran seperti matematika dan sains seringkali dianggap menakutkan oleh siswa, sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang menyenangkan.
“Matematika seringkali membuat siswa merasa takut. Oleh karena itu, kita perlu menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami,” kata Prof. Atip. Beliau menekankan bahwa tidak hanya tugas guru, tetapi juga tanggung jawab keluarga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Selain itu, Prof. Atip juga menegaskan komitmen Kemendikdasmen dalam menciptakan pendidikan bermutu yang dapat diakses oleh semua kalangan. Sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan nasional yang inklusif sangat penting untuk mencapai cita-cita tersebut.
Menurut Prof. Atip, penting untuk mengubah paradigma pendidikan dari sekadar schooling menjadi learning. Sekolah hanyalah salah satu sarana untuk belajar, namun proses pendidikan seharusnya merupakan proses belajar sepanjang hayat yang melibatkan semua aspek kehidupan, terutama peran keluarga.
“Keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan. Kebiasaan baik yang ditanamkan di rumah akan membentuk karakter anak secara berkelanjutan,” ungkapnya. Sebagai upaya penguatan karakter, Wamendikdasmen akan mengumumkan deklarasi tujuh kebiasaan baik pada tanggal 27 Desember mendatang.
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat, yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari. Langkah awal ini penting untuk membangun karakter anak sejak dini, dimulai dari keluarga sebagai institusi pendidikan pertama.
Dengan pendekatan joyfull learning dan sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih bermutu dan inklusif. Ini bukan hanya sebuah cita-cita, tetapi sebuah keharusan dalam upaya membangun bangsa yang berdaya saing.