Kehadiran ‘robotaxi’ memang mengancam profesi driver online. Robotaxi merupakan layanan taksi otomatis yang tidak memerlukan sopir. China dan Amerika Serikat (AS) adalah dua negara yang paling kencang mengembangkan teknologi ini. Di China, sudah ada 19 kota yang menggunakan robotaxi. Beberapa perusahaan terkemuka dalam pengembangan robotaxi antara lain Apollo Go, Pony.ai, WeRide, AutoX, dan SAIC Motor. Bahkan, WeRide sudah mendapatkan izin untuk uji coba robotaxi di California, AS.
Pakar menyebut AS lebih berhati-hati dalam mengimplementasikan robotaxi. Ada banyak prosedur yang harus dilalui produsen untuk memastikan keamanan penumpang. Meskipun demikian, armada robotaxi mulai terlihat berseliweran di jalanan. Salah satunya adalah yang dikembangkan oleh Waymo, anak perusahaan Alphabet. Waymo bahkan berencana mengembangkan teknologi kendaraan otomatis yang lebih murah dengan bantuan teknologi pembelajaran mesin dan performa semikonduktor canggih.
Perusahaan mengklaim hal tersebut akan menghemat biaya produksi sehingga harga jualnya lebih terjangkau di pasaran. Jika harga lebih murah, adopsinya pun akan makin cepat. Waymo mengatakan teknologi kendaraan otomatis ‘generation 6’ teranyar diintegrasikan ke mobil listrik Geely Zeekr. Teknologi itu diklaim mampu beroperasi di berbagai kondisi cuaca tanpa memerlukan banyak kamera dan sensor mahal.
Waymo mengajak CNBC International untuk melihat langsung pengembangan robotaxi dengan teknologi terbaru dan terjangkau itu. “Kami yakin bisa membawa teknologi ini jauh lebih cepat ketimbang generasi sebelumnya,” kata VP Engineering Waymo, Satish Jeyachandran.
Robotaxi komersial Waymo pertama kali beroperasi di jalanan AS pada akhir 2018. Perusahaan mengintegrasikan teknologi kendaraan otomatisnya ke minivan hibrida Chrysler Pacifica dan mobil listrik Jaguar I-PACE SUV. Waymo berencana memperluas layanan Waymo One di beberapa wilayah seperti San Francisco, Phoenix, Austin, Texas, dan Los Angeles.
Saat ini, Waymo sudah melayani 50.000 perjalanan tanpa awak setiap minggunya, terutama di area San Francisco dan Phoenix. Waymo sudah menyelesaikan 2 juta perjalanan hingga saat ini. Bulan lalu, Alphabet mengumumkan pendanaan segar senilai US$ 5 miliar untuk unit kendaraan otomatisnya. Jeyachandran mengatakan pendanaan itu akan digunakan untuk memperluas armada robotaxi baru dan mempercepat pengujian hingga validasi generation 6.
Selain Waymo, Tesla juga berencana meluncurkan robotaxi miliknya pada Oktober mendatang. Hal ini menunjukkan industri ini akan terus berkembang, dan ‘kiamat’ driver online bukanlah istilah yang berlebihan. Sesuai perkembangan teknologi yang semakin maju, kita harus siap menghadapi perubahan dan beradaptasi dengan era baru yang semakin canggih.