Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, telah mengumumkan rencana untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo Ampenan dengan menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran yang ramah lingkungan. Ini adalah langkah penting dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pembangunan TPST Kebon Talo saat ini sedang dalam tahap tender tingkat pemerintah pusat, dengan bantuan sebesar Rp80 miliar dari pemerintah pusat.
Rencana pembangunan TPST ini merupakan langkah progresif yang bertujuan untuk meningkatkan ekosistem di Kota Mataram. Dengan menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran yang ramah lingkungan, diharapkan dapat mengurangi limbah dan polusi udara yang dihasilkan selama proses pengolahan sampah. Hal ini akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, dengan adanya TPST modern di Kebon Talo, sebagian kecil sisa sampah yang dihasilkan akan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat. Hal ini akan membantu mengurangi beban TPA dan memperpanjang usia pakainya.Selain itu, bantuan yang diberikan dalam bentuk barang jadi berupa gedung TPST modern termasuk peralatan pengolahan sampah, juga akan menjadi investasi jangka panjang untuk keinginan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pembangunan TPST modern di Kebon Talo juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca sesuai dengan komitmen internasional. Dengan menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran ramah lingkungan, diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah. Hal ini akan membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan hidup untuk generasi mendatang.
Dalam proyek seperti ini, peran penting juga dimainkan oleh masyarakat dan pihak terkait lainnya. Pendidikan dan kesadaran lingkungan masyarakat akan memainkan peran kunci dalam keberhasilan pembangunan TPST Kebon Talo. Partisipasi aktif masyarakat dalam pemilahan sampah dan pengelolaan limbah akan membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Pembangunan TPST Kebon Talo juga harus diikuti dengan pengelolaan yang baik dan pemeliharaan yang rutin. Pengelolaan yang tidak baik dapat menyebabkan polusi udara dan lingkungan yang lebih buruk. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat dari pihak terkait untuk memastikan bahwa TPST beroperasi sesuai standar yang ditetapkan dan tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan.
Pembangunan TPST Kebon Talo Ampenan menggunakan teknologi insinerator atau sistem pembakaran ramah lingkungan adalah langkah yang positif dalam upaya mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Kota Mataram dan sekitarnya.