Pemerintah berencana menghentikan ekspor sejumlah komoditas mentah seperti konsentrat tembaga. Sebelumnya, kebijakan pelonggaran ekspor telah diperpanjang hingga 31 Desember 2024, namun akan dihentikan mulai 1 Januari 2025. Dampak dari larangan ekspor ini adalah potensi kehilangan penerimaan negara dari bea keluar ekspor konsentrat tembaga yang mencapai Rp 10 triliun.
Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani, kebijakan ini berpotensi membuat penerimaan negara berkurang. Namun, hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai investasi Indonesia melalui hilirisasi komoditas tersebut dengan adanya pembangunan smelter. Meskipun ada kerugian dari sisi penerimaan negara, namun hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penerimaan Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Askolani juga menyatakan bahwa kebijakan ini akan fokus pada ekspor Crude Palm Oil (CPO) sebagai sumber penerimaan bea keluar yang signifikan. Meskipun ada kerugian dari penyetopan ekspor konsentrat tembaga, namun hilirisasi komoditas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memperpanjang izin ekspor lima komoditas mentah hingga akhir tahun 2024, namun akan dilarang mulai tahun 2025. Tujuan dari relaksasi ekspor ini adalah untuk menciptakan industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri sehingga dapat meningkatkan ekspor produk pertambangan bernilai tambah.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan dapat menjamin kepastian berusaha di dalam negeri, menciptakan iklim usaha yang baik, dan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah. Meskipun ada beberapa kerugian dari sisi penerimaan negara, namun kebijakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi ekonomi Indonesia.
Dalam implementasinya, pemerintah akan terus memantau dan melaksanakan kebijakan ini dengan baik. Diharapkan bahwa hilirisasi komoditas pertambangan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.