Kementerian ESDM telah menandatangani kontrak Proyek Strategis Nasional (PSN) Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II senilai Rp2,8 triliun. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan pemenang lelang, yaitu KSO PT Timas Suplindo-PT Pratiwi Putri Sulung, disaksikan oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Dadan mengingatkan bahwa penandatanganan kontrak hanya merupakan awal dari proyek ini dan bukan berarti pekerjaan telah selesai. Proyek Cisem Tahap II harus diselesaikan tepat waktu tanpa mundur, karena hal ini dapat mempengaruhi sektor lain. “Alhamdulillah kita telah mencapai tahap pertama dari beberapa tahap selanjutnya. Ini bukanlah akhir dari pekerjaan, melainkan awal dari perjalanan ini. Perencanaan harus kuat karena proyek ini berlangsung selama dua tahun. Kita tidak boleh mundur karena dampaknya akan besar,” ujar Dadan dalam keterangan resminya.
Ditambahkannya, Proyek Cisem Tahap II merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga penanganannya harus dilakukan dengan lebih serius. “Proyek ini adalah PSN, artinya penanganannya tidak hanya tanggung jawab ESDM, tetapi juga tanggung jawab Presiden. Kita harus memberikan perhatian lebih besar pada proyek ini, baik dari pihak ESDM maupun kontraktornya,” tambah Dadan.
Dadan juga memberikan apresiasi kepada tim terkait, terutama Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), yang telah bekerja dengan baik. “Terima kasih kepada tim yang telah bekerja keras sejak awal. Pekerjaan ini memang berat dan kompleks, kita harus memastikan bahwa dokumentasi lengkap dan benar. Jangan takut untuk menjelaskan jika ditanya, dokumentasi harus diperkuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Migas, Laode Sulaiman, mengungkapkan bahwa nilai kontrak dari paket pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (CISEM) tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur ini adalah sebesar kurang lebih Rp2,8 triliun.
Laode menjelaskan bahwa proyek pipanisasi sepanjang 245 km ini akan dilaksanakan dalam 3 tahapan secara paralel agar dapat selesai tepat waktu. “Pembangunan Cisem Tahap II sepanjang 245 km akan dibagi menjadi tiga segmen, yaitu dari Batang Semarang sepanjang 67 km, dari Pemalang-Cirebon sepanjang 108 km, dan dari Cirebon-Kandang Haur Timur sepanjang 74 km. Pembangunan dari ketiga ruas ini akan dilakukan secara paralel agar proyek ini dapat selesai tepat waktu. Pipa harus siap digunakan pada akhir 2025 dan gas dapat dialirkan pada triwulan I tahun 2026,” jelas Laode.