Musim dividen interim akan segera dimulai pada semester II/2024. Bagaimana potensi tebaran dividen interim dari sektor perbankan? Menurut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sudah ada 355 kali aksi distribusi dividen yang dilakukan oleh emiten hingga awal Agustus 2024. Sejumlah sektor pun bergeliat menebar dividen pada tahun ini.
Nilai distribusi dividen emiten keuangan perbankan telah mencapai Rp58,24 triliun, meningkat dibandingkan dengan periode 2023 secara penuh senilai Rp50,57 triliun. Sektor lainnya yang juga mendistribusikan dividen adalah sektor energi, dengan nilai distribusi mencapai Rp30,86 triliun hingga 9 Agustus 2024. Selain itu, sektor industri multisektor dan sektor telekomunikasi juga turut menebar dividen, dengan masing-masing nilai distribusi mencapai Rp7,83 triliun dan Rp7,36 triliun.
Tebaran dividen masih akan terus bertambah pada tahun ini, dengan deretan emiten yang telah bersiap untuk menebar dividen interim. Dividen interim sendiri merupakan pembagian dividen sebelum periode pembukuan keuangan perusahaan rampung. Beberapa contoh emiten yang telah membayar dividen interim tahun buku 2024 antara lain PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM), PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR), dan PT IMC Pelita Logistik Tbk. (PSSI).
Sejumlah bank juga turut mempersiapkan tebaran dividen interimnya tahun ini. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) misalnya, telah secara rutin membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya sejak tahun 2004. BCA dikenal sebagai salah satu perusahaan yang rajin membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, memberikan proyeksi mengenai tebaran dividen interim tahun ini. “Dividen interim nanti Desember, tunggu, sabar,” ujarnya setelah acara konferensi pers BCA Expo pada Jumat (16/8/2024). Pada tahun lalu, BCA telah membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham dari kinerja keuangan per September 2023.
Selain BCA, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga membagikan dividen interim pada 2023 sebesar Rp84 per lembar saham atau Rp12,73 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa BRI memiliki prospek tebaran dividen yang tinggi karena tidak memerlukan tambahan modal dalam waktu dekat.
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) juga mengikuti jejak dengan menebarkan dividen interimnya tahun lalu. Nilai dividen interim itu mencapai Rp20 per saham, dari hasil laba periode 1 Januari 2023 sampai dengan 30 September 2023. Secara keseluruhan, SDRA menebar dividen sebesar 33,76% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp235,62 miliar.
Dengan begitu banyaknya emiten dan sektor yang menebar dividen interim, dapat dipastikan bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang menguntungkan bagi para pemegang saham. Semua pihak diharapkan dapat merasakan manfaat dari pembagian dividen ini, sehingga pertumbuhan ekonomi dan keuangan di Indonesia semakin meningkat. Semoga tahun ini menjadi tahun yang sukses bagi seluruh pelaku pasar modal di Tanah Air!