Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan penyaluran kredit bank kepada UMKM hingga bulan Agustus 2024. Total kredit yang disalurkan kepada UMKM mencapai Rp 1.474 triliun, naik 4,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Dian Ediana Rae, “Penyaluran kredit UMKM hingga bulan Agustus 2024 mencapai Rp 1.474 triliun, tumbuh sebesar 4,42% dibandingkan dengan bulan Agustus 2023 yang sebesar Rp 1.412 triliun.”
Dian menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi makroekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan daya beli masyarakat. Faktor-faktor global, termasuk situasi geopolitik, juga turut berpengaruh terhadap perekonomian domestik. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, bank tetap optimis dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM dengan dukungan dari Pemerintah dan pihak lainnya.
Selain itu, pemerintah, OJK, dan pihak lainnya secara aktif melakukan koordinasi, evaluasi, dan monitoring terhadap kondisi UMKM serta efektivitas kebijakan yang ada untuk mendorong kredit yang berkelanjutan dan tangguh. Program inklusi keuangan, seperti perluasan jaringan agen bank, program subsidi Pemerintah melalui program KUR, dan insentif berupa kelonggaran likuiditas juga turut diterapkan untuk mendukung UMKM.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, OJK, dan berbagai pihak terkait, diharapkan penyaluran kredit kepada UMKM dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional. Semua pihak perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa UMKM terus berkembang dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.