Heka Leka telah memulai inisiatif strategis dengan tema Pengembangan Lanjut Literasi Kepulauan di Maluku, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. Pendiri dan Direktur Yayasan Heka Leka, Stanley Ferdinandus, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Heka Leka telah berusia 13 tahun dan telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 200 guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil. Mereka juga telah memfasilitasi lebih dari 2.000 guru SD-SMA/SMK dari puluhan sekolah, serta lebih dari 20.000 murid PAUD dan SD. Selain itu, Heka Leka telah menyalurkan lebih dari 50.000 buku pelajaran dan bacaan melalui Program Maluku Membaca.
Sejak tahun 2022, Heka Leka telah memperkuat Program Maluku Membaca dengan mengembangkan Program Literasi Kepulauan. Melalui kerjasama dengan Room To Read, Heka Leka telah memfasilitasi 12 Sekolah Dasar di Pulau Saparua untuk pengembangan perpustakaan ramah anak. Target mereka sebelum tahun 2028 adalah menyelesaikan pembangunan 100 perpustakaan ramah anak di Pulau Haruku, Saparua, Nusalaut, dan Kepulauan Banda. Selain itu, Heka Leka juga memberikan dukungan pendidikan kepada lebih dari 200 anak dari keluarga kurang mampu agar mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi Heka Leka dengan berbagai pihak sejak berdiri pada tahun 2011, termasuk lembaga pemerintahan, swasta, komunitas lokal, maupun individu. Heka Leka sangat bersyukur atas dukungan yang diterima dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku. Mereka merayakan persahabatan ini dengan terus membuka diri pada kolaborasi dan kontribusi dari berbagai pihak.
Dalam acara talk show “13 Tahun Heka Leka: Langkah Baru Membangun Manusia Maluku”, Heka Leka mengumumkan beberapa program yang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Mereka menjalin kerja sama dengan Ayo Bantu untuk menggalang dana kampanye Literasi Kepulauan melalui platform donasi online. Mereka juga bekerja sama dengan Jalin Mimpi, sebuah organisasi nirlaba pendidikan, untuk menggerakkan program traveling dan sharing “Shareveling” bagi para relawan pendidikan yang ingin berwisata ke Maluku.
Tidak hanya itu, Heka Leka juga mengadakan program “Jelajah Rempah” bersama komunitas pelari untuk mengadakan ajang lari di Maluku dan Jakarta sebagai bagian dari pembangunan 28 perpustakaan di Pulau Saparua. Semua program ini bertujuan untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi dan pendidikan di Maluku.
Dengan semangat kolaborasi dan kerja sama, Heka Leka terus berusaha menginisiasi ide-ide program kreatif untuk mendukung pendidikan anak-anak Maluku. Melalui dukungan dari berbagai pihak, mereka yakin bahwa perubahan positif akan terus terjadi bagi generasi masa depan Maluku.