PT Bank Jago Tbk. sedang menjalin kerjasama dengan TikTok Indonesia untuk memperluas bisnis digitalnya. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bank tersebut. Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, mengatakan bahwa pihak manajemen terus berupaya untuk bekerja sama dengan TikTok dan induk perusahaannya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. “Kami terus meningkatkan kerjasama bisnis dengan TikTok bersama dengan GOTO,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (22/8/2024).
Sebagai informasi tambahan, TikTok telah mengakuisisi mayoritas saham Tokopedia yang dimiliki oleh GOTO tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk memperkuat bisnis e-commerce. TikTok kini mengendalikan 75,01% saham Tokopedia, sementara GOTO memiliki 24,99%. Meskipun Tokopedia berencana untuk mengumpulkan dana di masa depan, tidak akan ada dilusi saham. GOTO sendiri merupakan pemegang saham Bank Jago melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa dengan kepemilikan sebesar 21,4%.
Arief mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan produk bersama dengan TikTok yang akan diluncurkan secara bertahap pada kuartal IV. Namun, dia belum bisa memberikan rincian mengenai produk tersebut. “Ada beberapa produk yang akan diluncurkan bertahap pada kuartal IV. Saya tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut sampai produk tersebut resmi diluncurkan,” jelasnya.
Terkait investasi dari TikTok ke Bank Jago seperti yang dilakukan oleh GOTO, Arief menyatakan bahwa belum ada rencana tersebut. “Saat ini belum ada rencana TikTok untuk menjadi pemegang saham Bank Jago,” tambahnya.
Dari segi kinerja, Bank Jago berhasil meraih laba sebesar Rp49,96 miliar pada semester I/2024, naik 23,32% dibanding tahun sebelumnya. Kerjasama dengan ekosistem GOTO dan Bibit disebut-sebut turut mendongkrak kinerja Bank Jago. Jumlah nasabah yang menggunakan Aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 10 juta, termasuk nasabah yang menggunakan layanan kredit, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.
Mitra ekosistem strategis seperti GOTO dan platform reksadana online Bibit yang terhubung dengan Aplikasi Jago diklaim memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago. Sebanyak 66% dari nasabah Bank Jago berasal dari mitra ekosistem. Berdasarkan laporan keuangan, kinerja intermediasi Bank Jago pada paruh pertama tahun ini sangat baik. Bank ini berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp15,67 triliun, tumbuh 40,14% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp14,80 triliun, naik 46,72% dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada deposito, diikuti oleh giro dan tabungan. Dana murah (CASA) menyumbang 61,17% dari total dana pihak ketiga, atau setara dengan Rp9,05 triliun. Tingkat kredit macet (NPL) net Bank Jago berada pada level 0,01%, sementara NPL gross sebesar 0,38% pada semester I/2024. Net interest margin (NIM) Bank Jago mengalami penurunan menjadi 7,32% dari posisi 10,46% pada semester I/2023. Total aset Bank Jago mencapai Rp24,24 triliun pada semester I/2024, naik dari Rp21,29 triliun pada akhir 2023.