Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), tengah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan pembibitan ikan unggul di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan fungsi Balai Benih Perikanan air tawar yang tersebar di beberapa desa, termasuk Mpanau, Kotarindau Dolo, dan Baluase Dolo Selatan.
Menurut Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sigi, Akib Ponulele, meskipun beberapa Balai Benih Ikan telah pulih dari dampak bencana tahun 2018, hanya BBI di Kotarindau yang beroperasi secara optimal. Kendati begitu, Balai Benih Dolo masih menghadapi kendala akibat kerusakan infrastruktur pasca-bencana, dengan hanya sembilan dari 32 petakan kolam yang dapat dimanfaatkan.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas Balai Benih Ikan dengan melakukan pendataan kebutuhan perbaikan dan mengajukan bantuan ke kementerian terkait untuk pembiayaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Ponulele juga menyoroti perlunya perbaikan sarana prasarana di Balai Benih Ikan untuk memaksimalkan proses pembibitan unggul.
Selain itu, pemerintah terus melakukan penaburan bibit ikan air tawar di berbagai lokasi strategis seperti Desa Poi, Bangga, Lawua Kulawi, dan Danau Lindu. Fokus pengembangan saat ini adalah pada jenis ikan Mas, Nila, dan mujair asli Danau Lindu. Di Danau Lindu, misalnya, telah direncanakan penaburan bibit ikan Nila sebanyak 30.000 ekor pada Triwulan pertama dan kedua tahun 2024, serta bibit ikan Mas sebanyak 18.750 ekor pada periode yang sama.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Sigi dapat merasakan manfaatnya dalam pertumbuhan ekonomi dan konsumsi, serta terciptanya keberlanjutan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Upaya pemerintah ini menandai komitmen mereka dalam mendukung sektor perikanan lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan ikan dari luar.